User Interface Design yang baik menganut salah satu atau banyak prinsip yang biasa digunakan dan memperhatikan hal-hal dasar.
Pernahkah ketika kamu mengunjungi suatu website ataupun menggunakan suatu aplikasi, kamu tidak dapat mencari apa yang kamu tuju atau kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan? Apakah itu sebuah pengalaman yang baik menurut-mu? Tentu tidak bukan?
Kembali ke tujuan dari membangun sebuah website atau aplikasi yakni untuk dikunjungi dan digunakan oleh pengunjung atau pengguna yang telah kamu targetkan. Sehingga, ketika website atau aplikasi yang kamu bangun memberikan pengalaman yang buruk, sudah tentu hal tersebut menjauhkan pengunjung atau pengguna-mu dari website atau aplikasi-mu.
Hal-hal yang dikemukakan di atas, berkenaan dengan tampilan yang muncul di depan layar gawai kamu. Atau sering juga disebut dengan istilah User Interface Design. Desain yang dibuat, akan mengacu kepada elemen-elemen yang berinteraksi secara langsung dengan pengguna dalam bentuk apapun.
Prinsip-Prinsip User Interface Design
Dalam implementasi User Interface Design, desainer-desainer kerap menggunakan prinsip yang mereka percayai: Ada yang menggunakan 10 Kegunaan Heuristik oleh Jakob Nielsen, 8 Aturan Interface Design oleh Ben Shneiderman dan lain sebagainya. Pada dasarnya, semua prinsip dapat digunakan dalam sistem interaktif manapun, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Apa yang Harus Diperhatikan
Sudah disebutkan cukup sering di artikel-artikel kami sebelumnya, bahwa mengenali penggguna atau pengunjung merupakan kunci sukses dari pembangunan sebuah website ataupun aplikasi.
Ketika kamu sudah memahami betul siapa pengunjung atau pengguna aplikasimu, sudah sewajarnya kamu memperhatikan hal-hal di bawah ini:
- Membuat tampilan antarmuka sesederhana mungkin. Tampilan antarmuka yang sangat baik, akan memberikan kesan yang unik namun tidak akan terasa secara langsung oleh pengguna. Dikarenakan pengguna akan lebih nyaman untuk berinteraksi dengan aplikasi atau website dibandingkan sadar akan hal-hal yang sedang ia lakukan.
- Menggunakan elemen-elemen umum secara konsisten. Untuk memudahkan pengguna dalam berinteraksi secara repetitif dengan konten-konten yang ada pada website atau aplikasi yang dikembangkan. Pembentukan pola dalam penggunaan elemen-elemen secara konsisten akan membantu pengguna atau pengunjung untuk memahami secara tidak sadar.
- Gunakan warna dan tekstur untuk mengarahkan audiens. Kamu dapat mengarahkan perhatian atau mengalihkan perhatian pengguna atau pengunjung dari sebuah elemen menggunakan warna, cahaya, kontras, dan tekstur.
- Gunakan tipografi untuk membangun sebuah hierarki dan juga kejelasan bagi pengguna. Pertimbangkan dengan cermat bagaimana kamu menggunakan jenis huruf. Ukuran, font, dan pengaturan teks yang berbeda untuk membantu pengguna atau pengunjung dengan kejelasan.
Jadi, apakah sekarang kamu belum yakin untuk memulai membuat website-mu?
Ready to transform your business?
Consult with Us!